Bioskop Pojokan Hadir di Purbalingga

Purbalingga, Cahunsoed – selasa (19/4). Kabar gembira untuk para penikmat film indie di Banyumas, pasalnya di Purbalingga hadir sebuah program bioskop pojokan. Program ini ternyata tak sekedar menyajikan film-film bioskop biasa, namun menyuguhkan film-film indie yang sudah mempunyai prestasi ditingkat daerah, nasional, maupun tingkat internasional. Bahkan, film indie yang diputar tersebut merupakan karya sineas muda Banyumas dan sineas muda daerah lain di Indonesia.
Program ini diadakan di Posko Bambang Soesatyo, sisi barat kompleks pendapa bupati Purbalingga, sebelah barat kantor pemerintahan Kota Purbalingga. Jam main bioskop ini juga biasa digelar setiap hari sabtu pukul 16.00.
Meskipun tanpa dukungan dari pemerintah kota, program bioskop pojokan Purbalingga ini masih bisa berjalan. ”kita di sini memberikan tontonan alternativ kepada masyarakat, agar sejenak mematikan televisi” Tutur Bowo Leksono, direktur komunitas film Banyumas. (zaki)

BEM Kesmas Aksi Peringati Hari Kesehatan

Purwokerto-Cahunsoed.com (11/4). Turut memperingati hari kesehatan sedunia, BEM Fak. Kesehatan Masyarakat Unsoed menggelar aksi JL. HR Boenyamin dengan mengangkat isu pencegahan resistensi mikroba akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat. “antibiotik kalau tidak diminum sampai habis sesuai resep bisa berakibat mikroba membuat anti bodi hingga akhirnya kebal terhadap obat” terang  Dinar Primandajati, Mahasiswa Kesmas 2009.

Aksi ini berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk taat meminum obat sesuai resep yang diberikan, sebagaimana yang jelaskan oleh ketua panitia aksi, Gandung Kartika Tri N “aksi ini untuk memberikan pemahaman, banyak yang minum obat kalau sudah sembuh obat tidak dihabiskan, nanti mikroba bisa kebal”.

Demi Wisuda, Mahasiswa UGM Rela TOEFL di UNSOED

Purwokerto, Cahunsoed– Selasa (22/3). Gara-gara dikejar wisuda pada April mendatang, 25 mahasiswa program S2 UGM harus berbondong-bondong ke kampus D3 Bhs. Inggris hanya untuk TOEFL. Hal ini dikarenakan di UGM terlalu lama menunggu proses TOEFL, antrinya sampai tiga minggu.

“Awalnya teman kita dari Purwokerto yang mengajak tes TOEFL di UNSOED, atas kondisi di UGM yang memang sudah tidak memungkinkan lagi tes disana. Sebab di UGM prosesnya lama. Sedangkan wisuda bentar lagi, mau tidak mau ya kita harus kesini,” ucap Jack, mahasiswa S2 UGM yang mengaku berasal dari Aceh.

Tes TOEFL yang akan dilakukan harus mencapai skor 450. Bila gagal, maka harus mengulang dan membayar kembali biaya sebesar Rp600.000,00. (MG)

Sabtu Meriah diKompleks Rusunawa

Rusunawa UNSOED, Cahunsoed– Sabtu (17/3). Lantunan lagu Rossa yang berjudul pudar mengawali kemeriahan acara dikompleks rusunawa pagi itu. Acara musik yang bertemakan Talent Singing Contest  ini mengundang 25 kontestan yang semuanya merupakan penghuni kompleks rusunawa tersebut. “acara ini sangat bagus, karena mengangkat talenta para penghuni kompleks rusunawa, selain itu, acara ini juga sekaligus mengikat tali persaudaraan satu sama lain” tutur Fetty, kontestan pertama, ikut menanggapi acara tersebut.

Maisya, mahasiswa manajemen yang menjadi divisi acara ini pun turut  menambahkan terkait tujuan acara tersebut. Dia menuturkan bahwa acara yang  diselenggarakan itu bermaksud agar menjadi sebuah wahana refreshing mahasiswa yang ada dikompleks rusunawa tersebut, singkatnya agar acara itu bisa menghilangkan kepenatan mahasiswa dari kesibukan kuliah dan kegiatan mereka sehari-hari.

Acara yang diadakan oleh 12 panitia ini pun menghadirkan juri-juri yang masih menyandang gelar dosen di Unsoed, diantaranya Sri Pangestuti dan Bambang Widodo. Pada akhir acara, masing-masing kontestan yang menjadi pemenang mendapatkan hadiah menarik yang sudah disiapkan oleh panitia sebelumnya. (aguz, anik)

Lantai II Pasar Wage diserbu PNS

Purwokerto, Cahunsoed– Kamis (17/3).  Lantai dua pasar wage yang terkenal sepi mendadak ramai dikunjungi para pembeli, pembeli berseragam PNS (Pegawai Negeri Sipil).  Pasar mendadak membiru, dipenuhi seragam biru yang datang berombongan dengan sebuah Bus dinas.

Menurut salah seorang pedagang lama, peristiwa lantai dua dibanjiri PNS pernah pula terjadi pada tahun 2003 saat pedagang dipaksa untuk mengisi lantai tersebut sebelum kemudian meninggalkanya lagi. Meskipun PNS datang dengan satu Bus, namun sebuah paradoks terjadi pada apel pagi, menurut salah seorang pengawai negeri yang bekerja di RRI, Pemda menghimbau kepada PNS untuk tidak ke pasar Wage karena ada aksi penolakan penggusuran.

Selain dibanjirinya PNS, lantai dua pasar wage diramaikan juga oleh lagu dangdut yang dimainkan salah satu Grup Musik. Sayangnya musik mendawai, nada berdendang tetapi tanpa goyang dari para pedagang. [hkm]

Mahasiswa Berkomitmen Membantu PKL

Purwokerto, Cahunsoed– Kamis (17/3). Mendapat sms malam hari akan adanya aksi penggusuran PKL Jensud di kompleks jalan raya Jendral Soedirma sekitar pasar Wage, esok paginya Mahasiswa dari berbagai Organisasi pagi hari sudah berkumpul di JL.  Jendral Soedirman.

Sebagai bentuk solidaritas, meskipun tidak terlibat sejak awal terkait kasus penggusuran PKL yang sudah lama berjalan, Mahasiswa -setidaknya perwakilan dari HMI Dipo, FMN, BEM UMP dan LMND, turut juga beberapa Mahasiswa non Ormas- tetap siap dan berkomitmen membela PKL dari segala bentuk penggusuran. “Kami akan berusaha bersama dengan para PKL dan ada di depan untuk membela mereka” terang Iqbal Prihastowo perwaklian dari HMI Dipo komisariat FISIP Unsoed. [hkm]

Remoef Kembali

FISIP UNSOED, Cahunsoed– Minggu (13/3). Relasi Moesik FISIP yang akrab disapa REMOEF mulai menunjukkan kembali gigi taringnya di UNSOED. Sebuah gebrakan baru dilakukan oleh mereka dengan mengadakan event “Remoef Kembali” yang di mulai pada pukul 19.00 sabtu lalu (12/3). “Acara ini memang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi Remoef yang sempat hilang beberapa waktu yang lalu kepada seluruh warga UNSOED, dan tujuan lainnya agar bisa membumikan kembali seni musik di FISIP,” ungkap Fahriza Hidayat, mahasiswa Administrasi Negara 2010 merangkap ketua panitia event ini.

Event yang di selenggarakan di aula FISIP tersebut mengundang seluruh UKM-UKM seni musik di setiap fakultas di UNSOED, dengan dibintangi beberapa band luar yang personilnya merupakan mantan anggota Remoef itu sendiri. Mereka juga menghadiri beberapa grup dance untuk ikut memeriahkan event mereka malam itu.

Sebagai penutup acara, Remoef memanjakan penonton dengan mendatangkan Tunas Bangsa Symphoni yang merupakan salah satu bintang tamu dalam event tersebut. Dan sekitar pukul 00.00, akhirnya lantunan musik di aula FISIP mulai tak terdengar. (aguz)

Komunitas Terang Sore Membangun Diskusi Lewat Film

PURWOKERTO, Cahunsoed– Minggu (12/3). Hari perempuan memang telah berlalu tapi isunya masih begitu hangat, sehangat wedang jahe. Dimalam sabtu yang berpaketkan gerimis, Komunitas Terang Sore mengadakan pemutaran film yang bisa dikatakan “perempuan banget” di Kedai Telapak. Pemutaran film ini sebagai awal dari diskusi isu-isu perempuan yang sedang membumi di Nusantara.

Film pertama merupakan sebuah film dokumenter dari Seruni yang berdurasikan 13 menit saja. Seruni merupakan komunitas pembela perempuan khususnya buruh migran. Dilanjutkan dengan sebuah film berjudul North Country, menceritakan tentang perempuan yang mengalami pelecehan seksual. Acara berakhir dengan diskusi hangat mengenai posisi perempuan hari ini. [mily, hakim].

Diksar Ala KMPA

FISIP, Cahunsoed – Kamis (10/3). Kamis, 10 Maret 2011 menjadi hari pertama Diksar (Diklat Dasar) KMPA Fisip untuk mahasiswa baru. Diksar ini dilaksanakan dalam rangka rekruitmen mahasiswa baru. Pembukaan Diksar ini dilakukan pukul 09.00 di halaman belakang Fisip yang dihadiri oleh anggota KMPA, Pembantu Dekan III, Presiden BEM Fisip dan Calon Anggota KMPA.

“Diksar akan dilakukan indoor dan outdoor. Nanti indoor di kampus, outdoor mungkin di Baturaden,” jelas Arief Wicaksana, mahasiswa Sosiologi 2006 sekaligus Ketua Umum KMPA.  Rencananya Diksar akan dilaksanakan sampai tanggal 25 Maret 2011. (chx)

Permak Gedung Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

SASINDO UNSOED, Cahunsoed– Rabu (09/3). Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FISIP UNSOED mulai melakukan rehabilitasi di satu gedung yang terdiri dari tiga ruangan, diantaranya ruang kuliah 2, ruang laboratorium, dan ruang seminar.  Ketiga ruangan itu disinyalir mengidap kerusakan dibeberapa bagian dan disekitar atap ruangan tersebut sudah tercium bau kotoran kelelawar. “kondisi ruangan itu memang sudah perlu untuk diperbaiki” ucap Pay, mahasiswa prodi sastra Indonesia angkatan 2010 menuturkan.

Sudah hampir sebulan lebih gedung tersebut direnovasi, dan targetnya dalam seminggu terakhir nanti gedung tersebut sudah bisa kembali digunakan. “sedikit lagi gedung ini selesai diperbaiki  ko mas, tinggal atapnya saja yang perlu dibereskan” terang salah satu tukang yang memperbaiki gedung tersebut. aguz